Dari lebaran, kita sederhanakan hidup

Saat menulis artikel ini perasaan saya sangat senang, karna besok umat muslim akan merayakan hari raya. Hari raya Idul Fitri. Di sela-sela perasaan senang ini saya menyempatkan sedikit waktu untuk menceritakan pendapat saya mengenai apa itu Idul Fitri.

Secara bahasa " 'id " didefinisikan "kembali", kembali kemana?
Yang dimaksud kembali yaitu, kembali dari kota rantau ke kampung halaman, kembali kepada orang tua. Setiap ruas jalan lintas tak ada yang tak macet, dipenuhi baik oleh mobil maupun motor. Tak hanya melalui darat, melalui laut dan udara pun dipenuhi oleh orang-orang yang berbondong-bondong untuk "kembali", kembali ke kampung halaman.

Tak hanya itu, yang dimaksud dengan "kembali" juga dengan membeli baju baru, sajadah baru, peci baru, bahkan mobil baru sampai rumah baru, semuanya serba baru. Tak afdhal rasanya lebaran jika tidak membeli barang-barang baru.

Ya seperti itulah setiap tahunnya kita mendefinisikan lebaran, memperlakukan idul fitri.

Namun apakah definisi tersebut sudah tepat? Sayangnya Allah SWT dan Rasulullah saw berharap lain. Yang diharapkan oleh Allah dan Rasulullah bukanlah sperti itu, melainkan kita jadikan "idul fitri" ini benar-benar "kembali kepada fitrah", kembali kepada suci, kembali kepada bersih, tidak ada salah, tidak ada dosa. Ya itu semua bukan fisik, tapi hati.

Suci tidak harus memakai pakaian baru, tidak harus mengganti mobil dengan yang baru. Jika yang lama masih bisa digunakan kenapa tidak? Bahkan banyak diluar sana saudara-saudara kita yang untuk makan pun masih susah. Justru merekalah yang seharusnya merasakan lebih nikmat dari lebaran karna penderitaan yang mereka rasakan sangat berat selama setahun terakhir, bukanlah kita.

Dari lebaran seharusnya kita belajar mengerti, belajar memberi dan belajar mengasihi.

Dari lebaran, kita sederhanakan hidup kita.

Selamat lebaran, selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1935 H :)

Wanita hebat !


Wanita hebat bukan wanita yang menempati kursi tertinggi di karirnya dan punya banyak uang. Tetapi wanita yang bisa menyemangati dan menyeimbangi pasangannya tanpa ada yang tersakiti.

-Just it-

Kuliah itu, asik!

Selamat malam, lebih tepatnya tengah malam.

Sudah satu tahun lebih nggak buka blog ini, dan sekarang tengah malam tiba-tiba saja rindu dengan blog ini, tak tau kenapa. Mungkin seperti pepatah kali ya, ketika dekat terasa bosan tapi ketika sudah jauh terasa rindu.

Karna udah lama gak nulis, jadi gatau deh mau mulai dari mana, maaf bukan maksudnya sombong kalo dulu-dulu mudah banget nulis. Eh tapi kalo dibaca-baca lagi, tulisanku waktu SMA bahkan SMP dulu, asli alay banget ya, sumpah sekarang aj ketawa sendiri kalo bacanya, ga kepikiran kalo dulu kayak gitu, ya tapi mau bagaimana lagi, masa lalu itu adalah bagian dari hidupku.

Hmm ini adalah tulisan pertamaku tentang kuliah, aneh ya, padahal udah kuliah satu setengah tahun. Tapi itulah hidup, sesuatu bakal terasa berkesan ketika kita sudah menjalaninya cukup lama, bahkan melewatinya.

Kuliah itu seperti apa sih? Kuliah itu asik!

Kecemburuan merusak segalanya











--Aku cemburu ketika kamu bisa tertawa dengan orang lain--


Dalam sebuah hubungan pasti ada yang namanya rasa cemburu. Kenapa kita bisa cemburu pada pasangan kita? Jawabannya simpel, karna kita menyayanginya, semakin kita menyayanginya, maka akan semakin besar rasa cemburu itu untuk muncul.

Tapi apakah rasa cemburu itu harus selalu diluapkan?
Satu hal yang harus kita ingat, ketika kita menyampaikan rasa cemburu kita pada pasangan kita, terutama dengan sedikit emosi, itu akan menyakiti pasangan kita, dia akan merasa sangat sedih, dia akan merasa kita sudah tidak percaya lagi padanya, dia juga akan merasa sedih karna kita meluapkan kekesalan kita padanya tanpa memikirkan perasaannya.

For you yang mudah cemburu,